KATA PENGANTAR
Puji dan
syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas berkat dan limpahan-Nya penulis dapat
menyelesaikan laporan yang berjudul “Penentuan e/m Apparatus”. Laporan ini disusun sebagai
tugas yang diberikan oleh asisten mata kuliah "Fisika Modern".
Laporan ini disusun agar pembaca
dapat memperluas wawasan mengenai e/m apparatus. Penulis
menyadari bahwa penulisan laporan ini jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, penulis sangat berharap ketidaksempurnaan ini dapat
disempurnakan dengan memberikan masukan, saran, dan perbaikan
dari berbagai pihak guna lebih menyempurnakan penulisan laporan ini. Semoga
laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Palu, Desember 2015
Penulis
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB
I PENDAHULUAN
1.1 Latar
belakang
1.2 Tujuan
1.3 Alat
dan bahan
BAB
II KAJIAN PUSTAKA
BAB
III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis
Penelitian
3.2 Tempat
dan waktu pelaksanaan
3.3 Prosdur
Kerja
BAB
IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
pengamatan
4.2 Analisa
data
4.3 Pembahasan
BAB
V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
DAFTAR
PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam tabung osiloskop
sinar katoda, didalamnya terdapat ruang yang sangat vakum. Bagian katoda dibuat
memiliki temperatur yang tinggi dengan alat pemanas, sehingga elektron-elektron
akan menguap dari permukaanya (ketika sifat emisi electron belum dipahami
betul, penguapan elektron dinamakan sinar katoda). Berkas elektron yang yang
terlepas akan melewati lubang kecil pada anoda sehingga akan mengalami
percepatan. Hal ini dijaga dengan membuat agar nilai tegangan pada anoda lebih
tinggi dari pada katoda.
Pada bagian antara katoda-anoda timbul
medan listrik sehingga elektron yang melewati lubang pada anoda bergerak dengan
kecepatan konstan dari anoda menuju layar fluoresen. Ketika elektron menuju
layar fluoresen, elektron akan melewati daerah dengan medan magnet, yang diatur
berarah tegak lurus terhadap arah gerak elektron. Medan magnet ini dihasilkan
oleh dua pelat pendifleksi. Akibanya elektron akan mengalami penyimpangan
sehingga tidak tepat jatuh pada sumbu layar, tetapi akan jatuh pada jarak Y
terhadap sumbu layar. Elektron yang diberikan potensial pemercepat (V) tentunya
merupakan energi listrik dalam bentuk (eV), energi ini membuat elektron
bergerak dengan kecepatan (v), sehingga dapat diberikan hubungan bahwa energi
yang diberikan dalam bentuk eV akan diubah menjadi energi kinetik elektron.
Setelah melewati anoda berkas
elektron akan melewati daerah dengan medan magnet (B) yang tegak lurus
terhadapnya. Akibatnya elektron akan mengalami penyimpangan akibat dari medan
magnet (B) tersebut. Tentunya hal tersebut terjadi karena gaya yang dimiliki
elektron akan dibelokkan oleh gaya magnet. Jika dibuat sebuat perangkat alat
yang dapat membuat berkas elektron yang melewati medan magnet tegak lurus
mempunyai lintasan berbentuk lingkaran maka gaya yang diakibatkan oleh gaya
magnet tidak lain adalah gaya sentrifugal. Desain alat yang seperti ini dapat
dibuat dengan menggunakan sepasang kumparan helmholtz dengan jarak antara kedua
kumparannnya sama dengan jari-jari kumparan. Hubungan antara energi listrik
yang diberikan (eV) dan energi kinetik elektron yang terpancar, gaya magnet dan
gaya sentrifugal, dapat digunakan untuk mengukur perbandingan antara muatan
elektron dan massa elektron (e/m).
1.2 Tujuan
1.
Dapat
mengoperasikan alat yang digunakan dalam praktikum.
2.
Dapat
mengamati cahaya yang tampak pada tabung vakum dan dapat mengukur jari-jari
cahaya tersebut.
3.
Dapat
menghitung e/m pada percobaan ini.
1.3 Alat dan Bahan
1.
e/m
apparatus
2.
Power Supply (tegangan tinggi dan tegangan
rendah)
3.
Multimeter 2 buah (voltmeter
dan amperemeter)
4.
Kabel
penghubung secukupnya
BAB II
KAJIAN
PUSTAKA
Pada tahun 1897, JJ Thomson
menunjukkan bahwa sinar katoda benar-benar misterius bermuatan negatif partikel, ia telah
menemukan elektron. Pada tahun yang sama ia mengukur rasio biaya ke massa
elektron, menyediakan pengukuran pertama dari salah satu dari konstanta
fundamental alam semesta.
The PASCO e/m Aparatur mereproduksi satu versi percobaan landmark Thomson, memberikan pengukuran yang akurat dari rasio biaya-ke-massa elektron. Dan, karena tabung elektron bisa diputar melalui 90 derajat, siswa dapat juga melakukan studi yang lebih umum dari perilaku elektron dalam medan magnet.
The PASCO e/m Aparatur mereproduksi satu versi percobaan landmark Thomson, memberikan pengukuran yang akurat dari rasio biaya-ke-massa elektron. Dan, karena tabung elektron bisa diputar melalui 90 derajat, siswa dapat juga melakukan studi yang lebih umum dari perilaku elektron dalam medan magnet.
Contoh
penggunaan pemilih kecepatan adalah percobaan terkenal yang dilakukan oleh J.J Thomson pada tahun 1897 dimana ia menunjukan bahwa
sinar dalam tabung katoda dapat dibelokan oleh medan listrik dan medan magnetik
sehingga dapat diketahui bahwa sinar tersebut mengandung partikel-partikel yang
bermuatan listrik. Dengan mengukur besarnya penyimpangan partikel sinar yang
disebabkan oleh medan listrik dan medan magnetik ini, Thomson dapat menunjukan
bahwa semua partikel memiliki perbandingan muatan terhadap massa (e/m) relatif
sama. Ia juga menunjukan bahwa partikel dengan perbandingan muatan terhadap
massa ini dapat diperoleh dengan menggunakan sembarang bahan untuk katodanya.
Prinsip
yang digunakan Thomson dalam melakukan pengukuran ini adalah jika suatu muatan
elektron bergerak di dalam ruang yang berada di bawah pengaruh medan magnet
atau medan listrik maka muatan tersebut akan mengalami gaya sehingga pergerakan
elektron akan menyimpang. Adanya gejala fisis ini dipertimbangkan sebagai
pergerakan muatan elektron didalam medan magnet maupun medan listrik persis
seperti partikel yang dilemparkan horizontal didalam medan gravitasi bumi.
Sistem yang digunakan terdiri dari sebuah tabung katode dan
kumparan yang berfungsi untuk menghasikan medan magnet. Kumparan ini disebut
kumparan Helmholtz yang digunakan untuk menghilangkan medan magnetik bumi dan
untuk memberikan medan magnet yang konstan dalam ruang yang sempit dan
terbatas.
Ketika katoda dialiri arus listrik, katoda tersebut akan
berpijar karena tumbukan elektron-elektron didalamnya sehingga dapat
menyebabkan elektron dari katoda tersebut loncat dari katoda dan memasuki
daerah medan magnet dari kumparan yang dialiri arus listrik. Jika arah
kecepatan elektron tersebut tegak lurus dengan arah medan magnet, maka elektron
tersebut akan bergerak melingkar di dalam tabung katoda. Gaya magnetic
memberikan gaya sentripetal yang diperlukan agar terjadi gerak melingkar . Kita
dapat menghubungkan kecepatan elektron tersebut v dengan jari-jari lintasan r
dan medan magnetik B dengan membuat gaya total yang sama dengan massa m
elektron kali percepatan sentripetal v2/r yang bersesuaian dengan
hokum kedua Newton. Gaya total pada kasus ini sama dengan evB karena v
dan B saling tegak lurus. Dengan demikian, hokum kedua Newton memberikan
: evb = mv2/r , v = ebr/m
Jika elektron awalnya
diam dan bergerak melalui beda potensial V, energy kinetik elektron ketika
memasuki medan magnetik sama dengan kehilangan energi potensialnya mv2/2 = eV.
BAB III
METODE
PENELITIAN
3.1 Jeni Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan
adalah penelitian murni. penelitian murni diarahkan pada pengujian teori dengan hanya sedikit atau bahkan tanpa menghubungkan hasilnya dengan kepentingan praktikum. Penelitian ini memberikan sumbangan besar terhadap pengembangan dan pengujian teori- teori. Bertolak dari suatu teori, penelitian dasar diarahkan untuk mengetahui,
menjelaskan, dan memprediksi fenomena- fenomena alam.
3.2 Tempat dan Waktu Pelaksanaan
Tempat : Laboratorium Fisika Modern
Waktu : Rabu, 16 Desember 2015 (jam ke 3-4)
3.3 Prosedur Kerja
1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2. Merangkai
alat e/m aparatus
seperti gambar di bawah
ini:
3.
Menghidupkan kedua power supply dan
mengatur tegangan tinggi antara 150-300 volt.
4.
Mengatur power supply tegangan rendah
antara 6-9 volt
5.
Menunggu beberapa saat hingga cahaya
(elektron) pada ball lamp dapat terlihat
6.
Menguku r jari-jari cahaya yang keluar
dari ball lamp dengan memperhatikan penunjukan angka pada mistar dibelakang
ball lamp.
7.
Mencatat nilai yang ditunjukan
ampermeter dan voltmeter pada tabel hasil pengamatan.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Pengamatan
No.
|
V
( v)
|
I
(A)
|
r (m)
|
1
|
90,80
|
0,95
|
4,9
x 10-2
|
2
|
107,50
|
0,95
|
5,6
x 10-2
|
3
|
126,80
|
0,95
|
6,2
x 10-2
|
4
|
129,50
|
1,10
|
5,2
x 10-2
|
5
|
129,50
|
1,28
|
4,2
x 10-2
|
Nst mistar
= 0,1 cm =
1 x 10-3 m
Nst voltmeter
= 0,01 V
Nst Ampremeter = 0,01 A
4.2 Analisa Data
A.
Perhitungan Umum Menghitung nilai e/m
· Arus berubah, tegangan
berubah
Persentase
kesalahan (PK)
B.
Perhitungan
Ralat
Ralat
terhadap nilai e/m
=
NST Amperemeter = 0,01 A
= NST Voltmeter = 0,01 V
= NST Mistar
= 0,1 x 10-2 m
1. Untuk
V = 90,80
Volt dan I = 0,95
A
2. Untuk V
= 107,50
Volt dan I = 0,95
A
3. Untuk V
= 126,80 Volt
dan I = 0,95
A
4. Untuk V
= 129,50 Volt
dan I = 1,10
A
5. Untuk V
= 129,50 Volt dan I = 1,28 A
4.3 Pembahasan
e/m
elektron adalah alat yang dirancang untuk mengetahui sifat-sifat medan magnet
yang ditimbulkan oleh kumparan Helmholtz sekaligus untuk menentukan nilai e/m
elektron. Kumparan Helmholtz digunakan agar medan magnet yang dihasilkan
seragam.
Pada
percobaan ini metode yang digunakan ini mirip dengan yang digunakan oleh J. J.
Thomson pada tahun 1897 Prinsip pengukuran e/m adalah sebagai
berikut: “Sebuah sinar elektron pada awalnya dipercepat
oleh tegangan V mempercepat, sehingga dikenal dengan kecepatan elektron.
Dan berpedoman pada lintasan melingkar dengan medan magnet yang
diberikan oleh dua kumparan Helmholtz. Medan magnet B
dilokasi tabung vakum bola, di mana elektron bergerak
kira-kira tegak lurus terhadap bidang kumparan (pesawat kertas). Hal ini menyebabkan gaya magnet untuk bertindak
atas elektron dan menuntun mereka di jalan melingkar yang tegak lurus terhadap
medan magnet di tengah-tengah antara dua kumparan magnet”.
Jika
suatu muatan elektron bergerak di dalam ruang yang berada di bawah pengaruh
medan magnet atau medan listrik maka muatan tersebut akan mengalami gaya
sehingga pergerakan elektron akan menyimpang. Adanya gejala fisis ini
dipertimbangkan sebagai pergerakan muatan elektron didalam medan magnet maupun
medan listrik persis seperti partikel yang dilemparkan horizontal didalam medan
gravitasi bumi. Percobaan ini menggunakan sebuah tabung katode dan kumparan
yang berfungsi untuk menghasikan medan magnet. Kumparan ini disebut kumparan
Helmholtz (yaitu kumparan yang memiliki besar jari-jari sama dengan jarak kedua
kumparan) yang digunakan untuk menghilangkan medan magnetik bumi dan untuk
memberikan medan magnet yang konstan dalam ruang yang sempit dan terbatas.
Elektron
yang dihasilkan oleh filamen (yang berlaku sebagai katoda), akibat proses
termoelektron, akan dipercepat ke arah anoda yang mempunyai beda tegangan (V)
terhadap katoda. Dari prinsip kekekalan energi, jika tidak ada usaha yang
dikenakan pada elektron, maka elektron tersebut akan mempunyai energi kinetik
akibat tegangan (V).
Elektron tersebut bergerak dalam medan
magnet seragam (akibat kumparan Helmholtz), sehingga terjadi perubahan arah
dari kecepatan elektron tanpa merubah kelajuannya, sehingga elektron akan
bergerak melingkar. Pada gerak melingkar ini besar gaya sentripental sama
dengan besar gaya medan magnet pada elektron tersebut.
Dalam praktikum ini alat dan bahan yang digunakan
adalah Multimeter
2 buah (Amperemeter dan Voltmeter) di gunakan untuk mengukur besarnya tegangan
ataupun arus yang mengalir pada rangkian alat percobaan,Power Supply 2 buah (tegangan
tinggi dan tegangan rendah) di gunakan sebagai sumber arus yang di gunakan
untuk mengaktifkan rangkaian. e/m Apparatus digunakan untuk untuk menentukan
perbandingan muatan elektron dengan massa dan Kabel penghubung secukupnya di
gunakan untuk menghubungkan Multimeter dan power suplai ataupun alat e/m
apparatus dalam satu rangakain alat.
Pada percobaan ini kami melakukan
pengamatan terhadap elektron yang bergerak didalam sebuah ball lamp kemudian
mengamati jari-jari elektron tersebut dengan menggunakan mistar yang terletak
dibelakang ball lamp. Pada percobaan ini, untuk
Power
supply yang bertegangan tinggi diberikan
tegangan 100-300 volt, dan untuk Power supply tegangan rendah digunakan
interval 6-9 volt.
Kami melakukan pengamatan sebanyak lima kali perlakuan dengan tegangan dan arus
yang berbeda.
Untuk perlakuan yang pertama dengan
amperemeter sebesar 0,95 A, dan tegangan yang diberikan sebesar 90,80 V
sehingga diperoleh jari-jari sebesar 0.049 meter. Pada perlakuan kedua
amperemeter yang diberikan sebesar 0,95 A, dengan besar tegangan 107,50 V dan
jari-jari yang diperoleh sebesar 0.056 meter. Pada perlakuan ketiga amperemeter
sebesar 0,95 A, dan tegangannya sebesar 126,80 dan jari-jari yang diperoleh
sebesar 0.062 meter. Pada perlakuan keempat
tegangan yang diberikan sebesar 129,50 V, dan arusnya sebesar 1,10 A dan
jari-jari yang diperoleh sebesar 0.052 meter. Pada perlakuan terakhir tegangan
yang diberikan sebesar 129,50 V, dan arus sebesar 1,28 A dan jari-jari yang
diperoleh sebesar 0.042 meter. Pada perhitungan umum diperoleh persentase
kesalahan sebesar 297,04% sedangkan pada perhitungan ralat diperoleh KTPr
rata-rata sebesar 0,01%. Hal tersebut menyatakan bahwa ada kesalahan yang
terjadi pada saat melakukan percobaan. Kesalahan tersebut diantaranya kesalahan
paralaks yakni kesalahan pengamat saat mengamati jari-jari elektron dan
kesalahan alat ukur yang kurang akurat sehingga berakibat pada percobaan.
Pada percobaan ini kami menggunakan
dua buah power supply yakni power supply bertegangan tinggi dan power supply
bertegangan rendah. Pada power supply yang bertegangan tinggi akan menjaga dan
mengatur tegangan atau daya yang masuk ke perangkat beban yang dialiri oleh
power supply khususnya pada arus AC. Sedangkan pada power supply yang
bertegangan rendah akan menjaga dan mengatur tegangan atau daya yang masuk ke
perangkat beban yang dialiri oleh power supply khususnya apada arus DC.
Berdasarkan percobaan yang telah
dilakukan, tegangan yang terbaca pada multimeter yang bertindak sebagai
voltmeter berasal dari power supply yang bertegangan tinggi, sedangkan arus
yang terbaca pada multimeter yang bertindak sebagai amperemeter berasal dari
power supply yang bertegangan rendah. Adapun pengaruh dari tegangan dan arus
tersebut berdasarkan hasil pengamatan adalah apabila tegangannya tinggi maka
arus yang terbaca akan rendah sehingga nilai jari-jari elektron yang nampak
pada ball lampu meningkat atau besar.
Berdasarkan hasil
pengamatan, praktikan mengamati bahwa pada saat nilai tegangan (V) tetap
sedangkan nilai arus listrik (I) berubah semakin besar, maka diameter lintasan
elektron akan semakin kecil. Jika semakin besar nilai kuat arusnya maka medan
magnet yang dihasilkan oleh kumparan Helmholtz semakin besar pula. Medan magnet
yang besar akan membelokkan elektron dengan kuat sehingga diameter lintasan
elektron semakin kecil karena diameter elektron berbanding terbalik dengan
medan magnet. Jika nilai arus listrik (I) tetap sedangkan nilai tegangan (V)
berubah semakin kecil maka diameter lintasan elektron akan semakin kecil karena
V berbanding lurus dengan kuadrat R.
Berdasarkan
analisa data dari hasil pengamatan, diperoleh nilai e/m jauh berbeda dengan
literatur Sedangkan nilai pada liteatur adalah
C/kg sehingga terdapat beda nilai (selisih)
yang sangat besar. Perbedaan nilai hasil praktikum dengan literature yang
berbeda juga disebabkan oleh Ketidaktelitian praktikan dalam mengambil data;
baik itu dalam mengamati diameter lintasan elektron, maupun saat menentukan
tegangan dan arus. Kalibrasi alat yang mungkin kurang tepat. Alat yang dimaksud
di sini adalah voltmeter digital yang menampilkan hasil tegangan yang diberikan
sedikit berbeda dengan yang ditampilkan oleh voltmeter analog dan kekurangtepatan
praktikan dalam mengolah data.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1.
Jika suatu elektron bergerak didalam
ruang yang berada dibawah pengaruh medan magnet maka muatan tersebut mengalami
gaya sehingga pergerakan elektron akan menyimpang.
2.
Besarnya
jari-jari electron yang di peroleh dari percobaan ini ialah :
4,9 x 10-2 m
5,6 x 10-2 m6,2 x 10-2 m
5,2 x 10-2 m
4,2 x 10-2 m
3.
Besar
nilai e/m dari percobaan ini yang di peroleh sebesar:
5.2 Saran
Sebaiknya dalam melakukan percobaan atau praktikum
disesuaikan dengan materi perkuliahan, karena fakta dalam lapangan lain materi
yang disampaikan oleh dosen lain pula yang dipraktekkan. Sehingga mahasiswa
kurang mengetahui tentang materi yang dipraktekkan.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.1988. e/m
Apparatus. http://www.Pasco.com. (Diakses 22 Desember 2015)
Anonim.
2010. Pengertian e/m Apparatus http://www.atophysics.worpress.com (Diakses 22 Desember 205).
Aonoim.
2013. Prinsib Kerja e/m Apparatus. http://www.google.com/blogtelaah
kurikulum.html (di akses tanggal 22 desember 2015)
Tim
Penyusun. 2015. Penuntun Praktikum Fisika
Modern. Palu:Universitas Tadulako
How to open a live casino online with a browser on your
BalasHapusLive casino games. 충청북도 출장샵 You'll also be able to play live roulette, blackjack, and 구미 출장샵 other 영천 출장안마 casino games 토토 사이트 in 바카라 사이트 your browser.